Senin, 29 April 2013

buah sukun terbukti secara empiris mengatasi cuci darah

 
 
Lezat di mulut, murah di kantong. Itulah buah sukun yang terbukti secara empiris mengatasi cuci darah.
Setiap kali hendak menyantap makanan, Herofito - bukan nama sebenarnya - selalu merasa mual. Jika warga Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung, itu berhasil menyuap, tak lama berselang muntah. Itulah sebabnya Herofito menduga mag atau asam lambung. Makan lalu muntah itu terjadi berulang-ulang sehingga pria 40 tahun itu lemas. Wajahnya pun pucat. Yang mengagetkan Herofito adalah kedua telapak kaki membengkak.
Kondisi itu mendorong dia memeriksakan diri ke dokter. Berdasarkan observasi dan hasil laboratorium, dokter mendiagnosis Herofito mengidap gagal ginjal. Fungsi kedua ginjal kurang dari 15%. Sayang, Herofito alpa angka pasti kadar ureum dan kreatinin - indikator fungsi ginjal. Namun, yang pasti kadar keduanya jauh di atas ambang batas (kadar normal ureum 20 - 40 mg/dl dan kreatinin 0,5 - 1,5 mg/dl). Selain itu terdapat protein atau darah dalam urine.
Buah Sukun
Ginjal merupakan organ ekskresi yang berfungsi mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah. Menurut dokter di Rumahsakit Hasan Sadikin, Bandung, Jawa Barat, dr Primal Sudjana, SpPD KPTI, semua kerja ginjal itu terhambat saat organ sepanjang 11 cm itu sakit maupun gagal berfungsi. ‘Gagal ginjal dapat dipicu oleh kehadiran penyakit seperti hipertensi, diabetes mellitus, dan penyumbatan kantong kemih,’ kata Primal.
Semua penyakit itu terkait erat dengan gaya hidup seperti konsumsi gula berlebihan, makanan berkolesterol, dan merokok. Akibatnya ginjal tak mampu menjalankan tugas sebagai penyaring kotoran yang lazimnya terbuang melalui urine. Dampaknya adalah kotoran menumpuk di darah sehingga dapat meracuni organ lain seperti jantung, paru-paru, dan otak. Oleh karena itu dokter menyarankan Herofito untuk hemodialisis atau cuci darah sebanyak 3 kali sepekan.
Herofito menuruti saran dokter. Ia menjalani cuci darah 3 kali dalam sepekan yang menguras pundi-pundinya. Harap mafhum, biaya cuci darah relatif mahal, sekitar Rp500.000 - Rp700.000 per hemodialisis. Artinya, dalam sepekan Herofito harus mengeluarkan dana Rp1,5-juta - Rp2,1-juta. Itu pun belum termasuk obat-obatan seperti pengencer dan penambah darah. Oleh karena itu untuk menutupi biaya hemodialisis Herofito harus menjual rumah. Sayangnya, meski rutin menjalani cuci darah, kondisi ginjal Herofito terus merosot.
Oleh karena itu ia tergerak untuk mengonsumsi buah sukun Artocarpus communis begitu memperoleh informasi khasiat buah itu. Pada awal 2010, mulailah ia mengonsumsi buah anggota famili Moraceae itu. Herofito rutin menyantap setengah buah sukun setiap hari. Cara mengolahnya beragam, kadang-kadang ia merebus, mengukus, atau menggoreng buah roti itu.
Kaya kalium
Selain rutin mengonsumsi buah sukun, Herofito juga menjaga pola makan. Ia membatasi asupan air minum dan makanan berkalium tinggi yang banyak terdapat pada sayur dan buah-buahan. Bagi penderita gagal ginjal, kalium dapat meracuni jantung sehingga memicu serangan jantung. Pembatasan konsumsi pangan berkalium tinggi perlu, karena sebetulnya buah sukun juga kaya kalium, yakni 490 mg per 100 g bobot buah segar.
Menurut ahli gizi klinis Rumahsakit Family di Pluitmas, Jakarta Utara, dr Nany Leksokumoro MS, SpGK, patokan pembatasan makanan berkalium tergantung kadar kalium dalam darah. Kadar kalium darah aman bila angkanya sekitar 3,5 - 5; hati-hati 5 - 6,1; berbahaya lebih dari 6. ‘Selanjutnya dapat dilakukan penyusunan asupan nutrisi yang baik bagi penderita gagal ginjal,’ kata Nany.
Kondisi Herofito makin hari kian membaik. Setelah setahun rutin mengonsumsi buah sukun, ia sama sekali berhenti hemodialisis alias cuci darah. Kadar ureum dan kreatinin pun normal. Murdijati Gardijito dari Pusat Kajian Makanan Tradisional Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta mengatakan buah sukun sumber energi yang baik untuk pertumbuhan tubuh. ‘Kandungan asam amino, yang dibutuhkan untuk pembangun sel, lengkap,’ kata Murdijatti.
Selain itu buah kerabat nangka itu juga berserat tinggi. Serat membantu menurunkan kolesterol dan trigliserida yang menjadi biang keladi penyakit jantung. Efek positif lain, menurunkan kolesterol jahat low density lipoproterin (LDL) dan menaikkan kolesterol baik high density lipoprotein (HDL). Penderita diabetes mellitus juga layak mengonsumsi buah sukun karena indeks glikemik - angka yang menunjukkan potensi peningkatan glukosa darah dari karbohidrat - sukun rendah. ‘Indeks glikemik sukun 59. Angka itu lebih rendah daripada terigu sebesar 100 dan beras 96,’ kata Murdijati.
Berbeda manfaat
Selama ini masyarakat memang menggunakan daun sukun untuk mengatasi gagal ginjal. Menurut peneliti Pusat Penelitian Kimia LIPI, Tjandrawati Mozef Es.Sc. DU, kandungan fitokimia di setiap bagian tanaman ada yang hampir sama. ‘Namun yang membedakan adalah konsentrasi masing-masing senyawa,’ kata Tjandrawati. Riset Tjandrawari dan rekan menunjukkan bahwa daun sukun mengandung 3 senyawa flavonoid dan beta-sitoserol.
‘Senyawa flavanoid sukun spesifik,’ ujar penerima sertifikat Provisoire Diploma De Maitrise de Biochimie dari Perancis itu. Itu sebabnya setiap flavonoid di daun sukun memiliki manfaat berbeda. Senyawa flavonoid yang diteliti Tjandrawati dapat menghambat agresi platelet (penggumpalan trombosit) dan mengurangi viskositas (kekentalan) darah. Flavonoid dan beta-sitoserol daun sukun juga melindungi jantung dari iskemia - penurunan pasokan oksigen.
Manfaat lain, menghambat akumulasi lemak pada dinding pembuluh darah aorta sehingga mencegah penimbunan lemak. Bahkan, kini Tjandrawati meneliti bahwa senyawa flavonoid sukun berdampak positif menekan inflamasi atau peradangan. Salah satunya dapat berdampak positif pada proses pembekuan darah saat terjadi peradangan pada pembuluh darah. Tentang duduk perkara buah sukun membantu perbaikan ginjal Herofito, hingga kini belum ada penjelasan ilmiah. Penelitian tentang buah sukun lebih banyak mengarah pada kandungan nutrisi. (Lastioro Anmi Tambunan)

memperlambat penyakit ginjal kronik

Penyakit ginjal kronik agak sulit untuk disembuhkan, tetapi bukan berarti tidak bisa disembuhkan sama sekali. Bila kita dapat menanggulangi pada stadium awal penyakit ginjal, kita mungkin dapat mempertahankan fungsi ginjal lebih lama dengan mengambil beberapa langkah tertentu. Sebaiknya juga memastikan bahwa resiko serangan jantung dan stroke dapat dikurangi, karena pasien ginjal rentan terhadap masalah ini.
10 Langkah mempertahankan fungsi ginjal :
1. Mengatur diet dengan :
* Cukup kalori (35 kal/kg BB/hari)
Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi berasal dari protein dan lemak.
* Kurangi protein (0,6-0,75 gr/kg BB/hari)
Protein penting untuk tubuh kita. Protein membantu memperbaiki otot dan melawan penyakit. Kita mendapatkan sebagian besar protein dari daging. Seperti dibahas diatas, ginjal yang sehat menghilangkan bahan ampas dari darah tetapi meninggalkan protein. Ginjal yang rusak tidak memisahkan protein dari bahan ampas.
Dianjurkan untuk membatasi jumlah protein yang dikonsumsi agar pekerjaan ginjalnya dikurangi. Tetapi kita tidak dapat menghindari protein secara keseluruhan, disarankan sebagian harus bernilai biologi tinggi. Kita mungkin harus konsultasi dengan ahli gizi untuk membentuk rencana pola makan yang tepat.
* Asupan garam dikurangi
Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, bengkak, berkurangnya atau tiadanya jumlah urin. Banyaknya natrium yang diberikan antara 1-3 gr/hari.
* Jumlah air minum disesuaikan
Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari (24 jam) ditambah cairan melalui keringat dan pernafasan (kurang lebih 500 ml). Misalnya urin yang ditampung 24 jam hari ini sejumlah 700 ml maka jumlah total cairan yang dikonsumsi untuk keesokan harinya adalah 700 + 500 = 1200 ml.
* Zat natrium
Zat natrium adalah bahan kimia yang ditemukan pada garam dan makanan lain. Natrium dalam makanan kita dapat meningkatkan tekanan darah, jadi kita sebaiknya menghindari makanan yang mengandung natrium tinggi.
* Zat kalium
Zat kalium adalah mineral yang ditemukan secara alami banyak buah-buahan dan sayuran, misalnya jeruk, kentang, pisang, buah kering dan kacang. Ginjal yang sehat mengatur tingkat zat kalium dalam darah, dan membuang kelebihannya. Ginjal yang sakit mungkin tidak berhasil menghilangkan kalium yang berlebih, dan dengan fungsi ginjal yang sangat buruk, tingkat kalium yang tinggi dapat mempengaruhi denyut jantung. Kalium dibatasi (40-70 mEq), apabila hiperkalemia (>5,5 mEq), oliguria, atau anuria.
Tujuan pemberian diet pada penyakit ginjal kronik :
* Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan ginjal
* Mencegah dan menurunkan ureum darah yang tinggi
* Mengatur keseimbangan cairan darah dan elektrolit
* Mencegah dan mengurangi progresivitas gagal ginjal
2. Mengontrol kadar gula darah
Terutama pada diabetes kurang kontrol terhadap kadar gula darah akan mempercepat terjadinya komplikasi pada berbagai organ.
3. Mengontrol tekanan darah dalam batas normal
Pada fungsi ginjal yang rendah (tingkat kreatinin dalam darah yang tinggi, atau pengeluaran kreatinin yang rendah) harus mengendalikan tekanan darah dengan penghambat ACE ( Angiotensin Converting Enzyme inhibitor) atau ARB (Angiotensin Receptor Blocker) harus termausk dalam pengobatannya. Banyak orang membutuhkan dua atau lebih macam obat untuk menahan tekanan darah dibawah 130/80 mmHg.
4. Mengontrol kolesterol darah
Tingkat kolesterol yang tinggi sebagai masalah yang sering pada gagal ginjal dapat disebabkan oleh konsumsi makanan tinggi lemak. Kolesterol dapat menumpuk pada dinding pembuluh darah sebelah dalam. Tumpukan ini meningkatkan beban pada jantung dalam memompa darah melalui pembuluh dan dapat mengakibatkan serangan jantung dan stroke. Lemak cukup yaitu, 20-30% dari kebutuhan energi total. Diutamakan lemak tidak jenuh ganda.
5. Meningkatkan Hb
Anemia terjadi karena darah tidak mempunyai cukup sel darah merah. Sel ini adalah penting karena mereka membawa oksigen ke seluruh tubuh. Bila anemia, gejala yang dirasakan adalah kelelahan dan kelihatan pucat. Ginjal yang sehat membuat hormon erythropoietin (EPO), yang merangsang tulang untuk membuat sel darah merah. Ginjal yang sakit mungkin tidka mampu membuat EPO dalam jumlah yang cukup sehingga mungkin dibutuhkan suntikan EPO.
6. Stop merokok
Merokok tidak hanya meningkatkan resiko penyakit ginjal, tetapi juga meningkatkan kematian akibat stroke dan serangan janutng pada orang dengan penyakit ginjal kronik. Sebaiknya mencoba berhenti merokok.
7. Penggunaan obat-obatan
Obat penawar rasa nyeri yang dapat memperburuk ginjal. Konsultasikan dengan dokter untuk penggunaan obat dan jamu-jamuan. Vitamin cukup bila perlu tambahan suplemen piridoksin, asam folat, vitamin C dan vitamin D.
8. Perlu pemeriksaan laboraturium berkala :
* Urin lengkap : albumin urin kuantitatif, kerusakan ginjal bila > 30 mg albumin per 1 g kreatinin. The American Diabetes Association (ADA) dan The National Institutes of Health (NIH) menganjurkan pemeriksaan albumin urin kepada penyandang diabetes melitus tipe 2 setiap tahun sejak terdiagnosis, atau sejak tahun ke 5 terdiagnosis bagi penyandang diabetes melitus tipe 1.
* Ureum dan kreatinin dalam darah
* Cystatin-C dalam darah : digunakan untuk mengetahui perkiraan / estimasi Laju Filtrasi Glomerulus (eLFG) yakni berapa banyak darah yang dapat disaring oleh glomerulus (unit penyaring ginjal) dalam satu menit. Nilai eLFG ini mencerminkan fungsi ginjal. Ketika kadar Cystatin C naik, berarti eLFG turun dan fungsi penyaringan pada glomerulus menurun, begitu juga dengan fungsi ginjal. Seseorang dinyatakan menderita penyakit ginjal jika eLFG kurang dari 60 mili per menit
* Gula darah
* Kolesterol total, LDL, HDL, Trigliserida dalam darah
9. Mengobati infeksi saluran kemih
10. Operasi batu saluran kemih

Cara mengobati gatal di badan

Cara sederhana untuk mengatasi gatal-gatal pada kulit bisa saja digunakan media minyak sebagai penghilang gatal, seperti minyak kayu putih, balsem, dan sejenisnya yang tak asing di pasaran, namun jika cara tersebut kurang membuahkan hasil maka solusi cerdas terbaik adalah menggunakan media ramuan herbal yang tidak perlu diragukan keamanannya apalagi khasiatnya telah dibuktikan manusia sebelum kita ada, siapa dia yaitu nenek moyang kita.
Cara mengatasi dan mecegah gatal dengan ramuan tradisional
1. Mengobati gatal menggunakan daun salam.
Daun salam selain untuk penambah peyedap rasa masakan juga bisa difungsikan sebagi obat gatal caranya, ambil dan cuci beberapa lembar daun salam kemudaian lumatkan, lalu tempel pada bagian yang terkena gatal, lakukan stiap saat jika gatal menyerang, sebaiknya ganti 2 hingga 3 kali sehari.
2. Mengobati gatal menggunakan Daun biduri dan Minyak kelapa.
Perpaduan daun biduri dan minyak kelapa ternyata juga bisa mengobati gatal, caranya daun biduri diolesi minyak kelapa, lalukan diatas pengapian lalu tempelkan daun biduri pada kulit yang gatal hangat-hangat, ulangi beberapa kali hingga gatal yang menyerang hilang. Sebelum menempelkan pada bagian yang gatal sebaiknya bersihkan kulit terlebih dahulu.
3. Mengobati gatal menggunakan Daun Mahkota Dewa.
Caranya ambil beberapa lembar daun mahkota dewa lalu giling sampai halus, kemudian balurkan pada kulit yang gatal.
4. Mengobati gatal menggunakan kulit batang Kamboja.
Caranya giling kulit batang kamboja sampai halus kemudian balurkan pada kulit yang gatal.
5. Mengobati gatal menggunakan Minyak Goreng dan Garam.
Media obat ini sangat familiar bagi ibu-ibu rumah tangga dan mungkin belum banyak yang tahu akan manfaat lain selain untuk memasak. Ternyata kombinasi minyak goreng dan garam bisa menyebuhkan penyakit gatal, bagaimana caranya ? Ambil minyak goreng baru (bukan jelantah / bekas minyak goreng) lalu campur dengan sedikit garam kemudian oleskan pada kulit yang menderita gatal-gatal.
6. Mengobati gatal menggunakan Minyak Oli Bekas Kendaraan.
Jika ramuan diatas belum membuahkan hasil yang memuaskan anda bisa mencoba alternatif lain, mengobati gatal dengan minyak pelumas bekas atau oli tap-tapan kendaraan bermotor. Cara ini memang sedikit menjijikan namun hasilnya sangat ampuh untuk mengobati dan mengatasi penyakit gatal membandel sekalipun.
Caranya cukup mudah ambil minyak oli bekas tap-tapan sepeda motor, lalu oleskan pada bagian kulit yang terkena gatal. Cara ini sangat ampuh untuk mengatasi segala penyakit gatal pada kulit dan telah dibuktikan setelah dicoba dengan pengobatan dan jenis obat apapun tidak mempan.
Sedangkan untuk mengatasi penyakit gatal pada kulit yang disebabkan oleh alergi tentu anda harus dicermati faktor apa yang menjadi pemicunya, dan solusi terbaik adalah menghindari yang menjadi biang kerok alergi itu sendiri sehingga langkah ini cukup efisien mencegah tibulnya alergi.

RISET BINAHONG STOP GAGAL GINJAL

 

Binahong bukan hanya cantik menghiasi taman, tapi  juga ampuh mengatasi gagal ginjal. Gagal ginjal memang bukan penyebab kematian nomor wahid. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia 2006, gagal ginjal menempati urutan ke-6 penyebab kematian pasien yang dirawat di rumahsakit di seluruh Indonesia.  Meski demikian bukan berarti risiko kematian akibat gagal ginjal dapat dipandang sebelah mata. Apalagi beberapa penyebab gagal ginjal makin akrab di kalangan masyarakat seperti konsumsi makanan berpengawet dan minuman berkarbonasi.
Sanitasi yang buruk juga memicu infeksi mikrob sehingga menurunkan fungsi ginjal. Itulah sebabnya jumlah pasien gagal ginjal terus meningkat. Pada 2004 jumlah penderita gagal ginjal di Indonesia mencapai 40.000 orang. Meningkat lebih dari 3 kali lipat, yakni 150.000 orang pada 2006. Dari jumlah itu, 21% berusia 15-34 tahun, 49% berusia 35-55 tahun, dan  30% berusia di atas 56 tahun.

Binahong
Menurut dr Zainal Gani, dokter dan herbalis di Malang, Provinsi Jawa Timur, gagal ginjal merupakan penyakit akibat  menurunnya fungsi ginjal. “Fungsi ginjal sebagai penyaring bahan toksik yang dikeluarkan melalui kencing tidak optimal,” ujar dokter alumnus Universitas Brawijaya itu. Akibatnya, tubuh tidak bisa mengeluarkan sisa metabolisme dan akhirnya masuk ke pembuluh darah sehingga pasien mesti melakukan cuci darah.
Untuk mengetahui fungsi ginjal dengan mengukur kadar klirens kreatinin. Semakin tinggi kadar kreatinin pada darah menunjukkan menurunnya fungsi ginjal. Nilai normal kreatinin dalam darah manusia kurang dari 1,2  mg/dl. Indikator lain adalah menurunnya volume urine, tubuh lemah, lesu, bengkak, dan keluarnya protein albumin melalui urine. Cirinya warna air seni berwarna kuning pekat.
Untuk mengatasi penyakit mematikan itu Prof Dr Elin Yulinah Sukandar Apt dan rekan di Sekolah Farmasi, Insititut Teknologi Bandung,  memanfaatkan  binahong Anredera cordifolia. Binahong sejatinya merupakan tanaman hias merambat. Tanaman anggota famili Basellaceae itu tumbuh subur di berbagai tempat di Indonesia. Guru besar Farmasi itu meriset keampuhan dheng san chi-sebutan binahong dalam bahasa Tiongkok-secara praklinis pada tikus yang menderita gagal ginjal.
Sebelum perlakuan, Elin menginduksi nefrotoksik yakni kombinasi antara gentamisin berdosis 100 mg per kg bobot tubuh dan kaptopril berdosis 10 mg per kg bobot tubuh selama 3 hari agar tikus mengalami gagal ginjal. Gentamisin bersifat merusak ginjal dengan meningkatkan stres oksidatif dan melepas lisosom yang merusak sel sekitarnya. Akibatnya, terjadi gangguan ekskresi kreatinin (hasil filtrasi ginjal, biasanya sebagai indikator kerusakan ginjal) dan urea nitrogen.  Selanjutnya, kreatinin  darah tikus diukur sebagai data awal.
Elin membagi 25 tikus dalam 5 kelompok. Kelompok I merupakan kontrol positif. Pada kelompok itu Elin menginduksi nefrotoksik tanpa memberikan ekstrak binahong. Sedangkan kelompok II menjadi kontrol negatif (normal), tanpa induksi nefrotoksik maupun ekstrak binahong. Pada tikus kelompok III-V, Elin memberikan nefrotoksik dan  ekstrak binahong dengan dosis masing-masing 50 mg, 100 mg, dan 200 mg per bobot tubuh selama 11 hari. Ia mengamati fungsi ginjal tikus pada hari ke-4 dan ke-11 dengan mengukur kadar kreatinin serum tikus.

Mujarab
Hasil penelitian itu membuktikan bahwa pemberian ekstrak daun binahong-ketiga dosis berbeda-mampu memperbaiki fungsi ginjal tikus. Kelompok yang mengonsumsi ekstrak binahong fungsi ginjalnya membaik, terlihat dari menurunnya kadar kreatinin darah. Penurunan kadar keratinin darah paling besar terjadi pada pemberian 100 mg per kg bobot tubuh ekstrak binahong.
Ginjal tikus pada kelompok yang tidak diberi ekstrak binahong terjadi kerusakan sel dengan melebarnya ruang uriner pada kapsul bowman-bagian ginjal yang berfungsi untuk menyaring darah. “Pemberian ekstrak binahong membuat ruang uriner menjadi normal dan kadar kreatin darah turun,” ujar Elin.
Menurut Elin, ekstrak madeira-vine-sebutan binahong di Amerika Selatan-mampu  memperbaiki fungsi ginjal dengan menurunkan kadar kreatinin karena adanya homeostasis. Homeostasis merupakan penyetabilan cairan di sekitar  sel dengan menyeimbangkan ion hidrogen. Akibatnya, kerja ginjal membaik dengan pengontrolan asam basa tubuh melalui pembuangan urine. Elin menduga khasiat itu berkat kandungan flavonoid, saponin, kuinon, dan steroid (triterpenoid) pada binahong.
Zainal Gani menuturkan heart leaf sejatinya bukanlah herbal baru. Ia sudah mengenal binahong sepuluh tahun lalu dan meresepkan untuk memperlancar aliran darah, penyembuhan pascaoperasi, maupun obat luka luar. Untuk mengonsumsinya cukup rebus 10-15 gram daun binahong segar dalam satu gelas air hingga mendidih. Cara lain seduh 1,5 gram daun binahong kering dengan segelas air mendidih. Daun dapat dikeringkan menggunakan oven dengan suhu 50ÂșC hingga kadar airnya bersisa 10%.
Air rebusan atau seduhan itu dikonsumsi 3 kali sehari, maksimal 4 kali. “Daun binahong juga bisa dikonsumsi sebagai lalapan,” ujarnya. Zainal menyarankan mengonsumsi ramuan itu sebelum makan. “Dalam kondisi perut kosong penyerapan senyawa aktif lebih optimal,” ujarnya.  Dengan begitu binahong tak hanya cantik menghiasi taman, tapi juga menjadi jalan kesembuhan.

GAGAL GINJAL – UREUM DAN KREATININ

Sekitar 25% darah masuk untuk difiltrasi oleh ginjal, fungsi ginjal adalah untuk mempertahan homeostasis (keseimbangan cairan dan elektrolit

• Terdiri dari jutaan glomerolus (sebagi filtrasi) uang terdiri atas kapsula bowmwn
• Darah dari arteri afferent membuat liku-liku dan membentuk arteri efferent
• Dari kapsula bowman darah yang difiltrasi akan melewati tubulus yang berlekuk-lekuk dan bersambung dengan glomerulus yang lain dan bermuara pada pelvis renis
• Dari pelvis renis hasil filtrasi (air, ureum, creatinin, dan amoniak) akan dikeluarkan melewati melewati ureter yang kemudian ditampung di vesika urinaria
• Hasil filtrasi ginjal yang dapat digunakan sebagai indikator kerusakan ginjal adalah ureum dan kreatinin.
Hubungan ginjal dan sirkulasi
• Salah satu hasil metabolisme yang akan dibuang oleh ginjal yaitu ureum dan kreatinin adalah sebagai indikator derajat kesehatan pada ginjal
• Dan apabila keduanya meningkat, hal ini menunjukkan fungsi ginjal tidak baik
• Jika jika tekanan darah meningkat, maka filtrasi meningkat, sehinga kencing meningkat/ poliuria
• Jika ekanan darah menurun, maka filtrasi menurun sehingga kencing sedikit/ poli uria sampai anuria
• Syok yang terjadi sebagian besar karena sistem hypovolemik, mengakibatkan tekana darah menurun. Apabila kondisi ini berlangsung lama, maka mengakibatkan kerusakan ginjal yang disebut gagal ginjal. Jika mendadak disebut Gagal ginjal akut, jika menetap dsb kronik dan terminal dsb gagal ginjal terminal artinya ginjal tidak bisa lagi mengukur homeostasis.

Gagal Ginjal Akut (GGA)
• Adalah penurunan fungsi ginjal yang mendadak akibat hilangnya kemampuan ginjal untuk mempertahankan homeostasis tubuh yang ditandai dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin darah.
• Gagal ginjal akut dibedakan menjadi GGA prarenal, GGA renal, GGA pasca renal.
GGA prarenal
• Disebabkan karena gangguan diluar renal, biasanya karena syok hypovolemik, misalnya terjadi pada:
• Dehidrasi berat dapat menyebabkan GGA dan diare, jika tidak segera diatasi diare akan sembuh teapi ginjal menjadi rusak
• Perdarahan: darah yang keluar banyak mengakibatkan volume darah menurun, sehingga terjadi syok akibatnya terjadi GGA
• Gagal jantung: jantung tidak dapat memenuhi kebutuhan aliran darah sehingga darah yang mengalir ke ginjal sedikit
• Sepsis yang menyebabkan shock
GGA renal
Disebabkan akibat kerusakan dalam ginjal itu sendiri, misalnya myelonephritis, glomerulonephritis, intoksikasi, penyakit lupus.
GGA pasca renal
Misalnya obstruksi saluran kemih, tumor, batu saluran kemih.
Gejala GGA
• Badan lemah, sakit kepala, sesak napas (kusmaul), pucat, edema, produksi urin kurang, haematuria, kejang
• Selain itu gejala penyakit yang dapat mengakibatkan GGA yaitu syock dan infeksi saluran kemih (ISK)
• Selain tanda tanda diatas, pemeriksaan Ht sangat serat hubungannya dengan ginjal
• Tanda-tanda overload volume darah: edema paru, gagal jantung, perdarahan saluran pencernaan, penurunan keasadaran
Pemeriksaan penunjang
• Urin: proteinuria, haematuria, leukosituria
• Darah: anemia, trombositopenia, kadar ureum & kreatinin meningkat karena tidak dapat dibuang, asidosis metabolik

Gagal Ginjal Kronik (GGK)
Terjadi penurunan fungsi ginjal sehingga kadar kreatinin serum lebih dari 2 kali nilai normal, minimal lamanya 3 bulan

Gagal Ginjal Terminal (GGT)
• Suatu keadaan kadar kreatinin serum melebihi 4 kali nilai normal, minimal selama 2 bulan
• Keadaan penderita hidup tanpa tempat pengganti ginjal
• Gejala klinis: adanya riwayat penyakit ginjal, infeksi saluran kemih
• Gejala tidak spesifik: sakit kepala, lelah, letargi, gangguan pertumbuhan, anorexia, muntah, jumlah urin berkurang, edema
• Pada anak tampak pucat, lemah, gangguan kesadaran, Tekanan darah meningkat, nafas cepat, edema
• Dalam jangka panjang dapat terjadi gangguan pertumbuhan, gangguan perdarahan, dan gangguan jantung
• Kadar ureum dan kreatinin 2 x nilai normal
• Pada urin terjadi haematuria, proteinuria, leukosit +

Muncul keinginan untuk posting berkaitan dengan ureum dan kreatinin karena terdapat seorang pasien saya di tempat praktek dengan kadar ureum dan kreatinin yang diatas normal, tetapi pada hasil pemeriksaan USG ginjal tidak tampak gangguan yang berarti. Awal pasien itu masuk adalah menderita Hipetensi, tapi setelah ,melihat hasil pemeriksaan laboratoriumnya yang memberikan nilai ureum dan kreatinin yang tinggi, muncul fikiran, apakah pasien ini menderita gangguan ginjal atau tidak.

1. PENGERTIAN
Beberapa pengertian tentang ureum dan kreatinin:
Ureum adalah hasil akhir metabolisme protein. Berasal dari asam amino yang telah dipindah amonianya di dalam hati dan mencapai ginjal, dan diekskresikan rata-rata 30 gram sehari. Kadar ureum darah yang normal adalah 20 mg – 40 mg setiap 100 ccm darah, tetapi hal ini tergantung dari jumlah normal protein yang di makan dan fungsi hati dalam pembentukan ureum.

Kreatinin merupakan produk sisa dari perombakan kreatin fosfat yang terjadi di otot. Kreatinin adalah zat racun dalam darah, terdapat pada seseorang yang ginjalnya sudah tidak berfungsi dengan normal. Kadar kreatinin pada pria max 1,6 kalau sudah melebihi 1,7 harus hati-hati. Jangan-jangan nanti memerlukan cuci darah

Kreatinin: hasil katabolisme kreatin. Koefisien kreatinin adalah jumlah mg kreatinin yang diekskresikan dalam 24 jam/kg BB. Nilai normal pada laki-laki adl 20-26 mg/kg BB. Sedang pada wanita adl 14-22 mg/kg BB. Ekskresi kreatinin meningkat pada penyakit otot.
Kreatinin adalah produk sampingan dari hasil pemecahan fosfokreatin (kreatin) di otot yang dibuang melalui ginjal. Pada pria, normalnya 0,6 – 1,2 mg/dl. Di atas rentang itu salah satunya mengindikasikan adanya gangguan fungsi ginjal. Tetapi kami rasa angka 1,3 mg/dl masih tergolong normal, walaupun Anda sebaiknya mulai waspada.

2. BATAS NORMAL
Batas normal ureum : 20 – 40 mg/dl
Batas normal kreatinin : 0,5 – 1,5 mg/dl

3. TUJUAN PEMERIKSAAN
Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin dalam darah dapat menjadi acuan untuk mengetahui adanya Gagal ginjal akut (GGA) yaitu suatu sindrom klinis yang ditandai dengan penurunan mendadak (dalam beberapa jam sampai beberapa hari) kecepatan penyaringan ginjal, disertai dengan penumpukan sisa metabolisme ginjal (ureum dan kreatinin).

ginjal
Ginjal merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi fital bagi manusia. Gijal merupakan organ ekskresi yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Pada manusia normal, terdapat sepasang ginjal yang terletak dibelakang perut, atau abdomen. Ginjal tersebut terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa.
Pada orang dewasa, setiap ginjal memiliki ukuran 11 cm dan ketebalan 5 cm dengan berat sekitar 150 gram. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc fitrat glomerular per menitnya. Laju glomerular inilah yang sering dipakai untuk melakukan tes terhdap fungsi ginjal.
Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine.
Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialamai mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.

Penyebab Gagal Ginjal
Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang di dedrita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya :
  • Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)
  • Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)
  • Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur)
  • Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
  • Menderita penyakit kanker (cancer)
  • Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease)
  • Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis.
Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal apabila tidak cepat ditangani antara lain adalah: Kehilangan carian banyak yang mendadak (muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan dan Amiloidosis.
Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana funngsinya. Dalam dunia kedokteran dikenal dua macam jenis serangan gagal ginjal, akut dan kronik.

Tanda dan Gejala Penyakit Gagal Ginjal
Adapun tanda dan gejala terjadinya gagal ginjal yang dialami penderita secara akut antara lain: Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah/darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah/Eritrosit, Sel Darah Putih/Lekosit, Bakteri.
Sedangkan tanda dan gejala yang mungkin timbul oleh adanya gagal ginjal kronik antara lain: Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan kurang, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi.
Segera priksakan diri ke dokter apabila menemui gejala-gejala yang mengarah pada kelainan fungsi ginjal. Penanganan yang cepat dan tepat adakn memperkecil resiko terkena penyakit ginjal tersebut.

Sabtu, 27 April 2013

Kreatinin Darah (Serum)

Kreatinin merupakan produk penguraian keratin. Kreatin disintesis di hati dan terdapat dalam hampir semua otot rangka yang berikatan dengan dalam bentuk kreatin fosfat (creatin phosphate, CP), suatu senyawa penyimpan energi. Dalam sintesis ATP (adenosine triphosphate) dari ADP (adenosine diphosphate), kreatin fosfat diubah menjadi kreatin dengan katalisasi enzim kreatin kinase (creatin kinase, CK). Seiring dengan pemakaian energi, sejumlah kecil diubah secara ireversibel menjadi kreatinin, yang selanjutnya difiltrasi oleh glomerulus dan diekskresikan dalam urin.

Jumlah kreatinin yang dikeluarkan seseorang setiap hari lebih bergantung pada massa otot total daripada aktivitas otot atau tingkat metabolisme protein, walaupun keduanya juga menimbulkan efek. Pembentukan kreatinin harian umumnya tetap, kecuali jika terjadi cedera fisik yang berat atau penyakit degeneratif yang menyebabkan kerusakan masif pada otot.


Prosedur

Jenis sampel untuk uji kreatinin darah adalah serum atau plasma heparin. Kumpulkan 3-5 ml sampel darah vena dalam tabung bertutup merah (plain tube) atau tabung bertutup hijau (heparin). Lakukan sentrifugasi dan pisahkan serum/plasma-nya. Catat jenis obat yang dikonsumsi oleh penderita yang dapt meningkatkan kadar kreatinin serum. Tidak ada pembatasan asupan makanan atau minuman, namun sebaiknya pada malam sebelum uji dilakukan, penderita dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi daging merah.

Kadar kreatinin diukur dengan metode kolorimetri menggunakan spektrofotometer, fotometer atau analyzer kimiawi.


Nilai Rujukan

DEWASA : Laki-laki : 0,6-1,3 mg/dl. Perempuan : 0,5-1,0 mg/dl. (Wanita sedikit lebih rendah karena massa otot yang lebih rendah daripada pria).

ANAK : Bayi baru lahir : 0,8-1,4 mg/dl. Bayi : 0,7-1,4 mg/dl. Anak (2-6 tahun) : 0,3-0,6 mg/dl. Anak yang lebih tua : 0,4-1,2 mg/dl. Kadar agak meningkat seiring dengan bertambahnya usia, akibat pertambahan massa otot.

LANSIA : Kadarnya mungkin berkurang akibat penurunan massa otot dan penurunan produksi kreatinin.


Masalah Klinis

Kreatinin darah meningkat jika fungsi ginjal menurun. Oleh karena itu kreatinin dianggap lebih sensitif dan merupakan indikator khusus pada penyakit ginjal dibandingkan uji dengan kadar nitrogen urea darah (BUN). Sedikit peningkatan kadar BUN dapat menandakan terjadinya hipovolemia (kekurangan volume cairan); namun kadar kreatinin sebesar 2,5 mg/dl dapat menjadi indikasi kerusakan ginjal. Kreatinin serum sangat berguna untuk mengevaluasi fungsi glomerulus.

Keadaan yang berhubungan dengan peningkatan kadar kreatinin adalah : gagal ginjal akut dan kronis, nekrosis tubular akut, glomerulonefritis, nefropati diabetik, pielonefritis, eklampsia, pre-eklampsia, hipertensi esensial, dehidrasi, penurunan aliran darah ke ginjal (syok berkepanjangan, gagal jantung kongestif), rhabdomiolisis, lupus nefritis, kanker (usus, kandung kemih, testis, uterus, prostat), leukemia, penyakit Hodgkin, diet tinggi protein (mis. daging sapi [kadar tinggi], unggas, dan ikan [efek minimal]).

Obat-obatan yang dapat meningkatkan kadar kreatinin adalah : Amfoterisin B, sefalosporin (sefazolin, sefalotin), aminoglikosid (gentamisin), kanamisin, metisilin, simetidin, asam askorbat, obat kemoterapi sisplatin, trimetoprim, barbiturat, litium karbonat, mitramisin, metildopa, triamteren.

Penurunan kadar kreatinin dapat dijumpai pada : distrofi otot (tahap akhir), myasthenia gravis.

Untuk menilai fungsi ginjal, permintaan pemeriksaan kreatinin dan BUN hampir selalu disatukan (dengan darah yang sama). Kadar kreatinin dan BUN sering diperbandingkan. Rasio BUN/kreatinin biasanya berada pada kisaran 12-20. Jika kadar BUN meningkat dan kreatinin serum tetap normal, kemungkinan terjadi uremia non-renal (prarenal); dan jika keduanya meningkat, dicurigai terjadi kerusakan ginjal (peningkatan BUN lebih pesat daripada kreatinin). Pada dialisis atau transplantasi ginjal yang berhasil, urea turun lebih cepat daripada kreatinin. Pada gangguan ginjal jangka panjang yang parah, kadar urea terus meningkat, sedangkan kadar kreatinin cenderung mendatar, mungkin akibat akskresi melalui saluran cerna.

Rasio BUN/kreatinin rendah (<12)>20) dengan kreatinin normal dijumpai pada uremia prarenal, diet tinggi protein, perdarahan saluran cerna, keadaan katabolik. Rasio BUN/kreatinin tinggi (>20) dengan kreatinin tinggi dijumpai pada azotemia prarenal dengan penyakit ginjal, gagal ginjal, azotemia pascarenal.


Faktor yang Dapat Mempengaruhi Hasil Laboratorium

  • Obat tertentu (lihat pengaruh obat) yang dapat meningkatkan kadar kreatinin serum.
  • Kehamilan
  • Aktivitas fisik yang berlebihan
  • Konsumsi daging merah dalam jumlah besar dapat mempengaruhi temuan laboratorium.