Penyakit ginjal kronik agak sulit untuk disembuhkan, tetapi bukan
berarti tidak bisa disembuhkan sama sekali. Bila kita dapat
menanggulangi pada stadium awal penyakit ginjal, kita mungkin dapat
mempertahankan fungsi ginjal lebih lama dengan mengambil beberapa
langkah tertentu. Sebaiknya juga memastikan bahwa resiko serangan
jantung dan stroke dapat dikurangi, karena pasien ginjal rentan terhadap
masalah ini.
10 Langkah mempertahankan fungsi ginjal :
1. Mengatur diet dengan :
* Cukup kalori (35 kal/kg BB/hari)
Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi berasal dari protein dan lemak.
* Kurangi protein (0,6-0,75 gr/kg BB/hari)
Protein penting untuk tubuh kita. Protein membantu memperbaiki otot dan
melawan penyakit. Kita mendapatkan sebagian besar protein dari daging.
Seperti dibahas diatas, ginjal yang sehat menghilangkan bahan ampas dari
darah tetapi meninggalkan protein. Ginjal yang rusak tidak memisahkan
protein dari bahan ampas.
Dianjurkan untuk membatasi jumlah protein yang dikonsumsi agar
pekerjaan ginjalnya dikurangi. Tetapi kita tidak dapat menghindari
protein secara keseluruhan, disarankan sebagian harus bernilai biologi
tinggi. Kita mungkin harus konsultasi dengan ahli gizi untuk membentuk
rencana pola makan yang tepat.
* Asupan garam dikurangi
Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, bengkak, berkurangnya atau
tiadanya jumlah urin. Banyaknya natrium yang diberikan antara 1-3
gr/hari.
* Jumlah air minum disesuaikan
Cairan dibatasi yaitu sebanyak jumlah urin sehari (24 jam) ditambah
cairan melalui keringat dan pernafasan (kurang lebih 500 ml). Misalnya
urin yang ditampung 24 jam hari ini sejumlah 700 ml maka jumlah total
cairan yang dikonsumsi untuk keesokan harinya adalah 700 + 500 = 1200
ml.
* Zat natrium
Zat natrium adalah bahan kimia yang ditemukan pada garam dan makanan
lain. Natrium dalam makanan kita dapat meningkatkan tekanan darah, jadi
kita sebaiknya menghindari makanan yang mengandung natrium tinggi.
* Zat kalium
Zat kalium adalah mineral yang ditemukan secara alami banyak buah-buahan
dan sayuran, misalnya jeruk, kentang, pisang, buah kering dan kacang.
Ginjal yang sehat mengatur tingkat zat kalium dalam darah, dan membuang
kelebihannya. Ginjal yang sakit mungkin tidak berhasil menghilangkan
kalium yang berlebih, dan dengan fungsi ginjal yang sangat buruk,
tingkat kalium yang tinggi dapat mempengaruhi denyut jantung. Kalium
dibatasi (40-70 mEq), apabila hiperkalemia (>5,5 mEq), oliguria, atau
anuria.
Tujuan pemberian diet pada penyakit ginjal kronik :
* Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan ginjal
* Mencegah dan menurunkan ureum darah yang tinggi
* Mengatur keseimbangan cairan darah dan elektrolit
* Mencegah dan mengurangi progresivitas gagal ginjal
2. Mengontrol kadar gula darah
Terutama pada diabetes kurang kontrol terhadap kadar gula darah akan mempercepat terjadinya komplikasi pada berbagai organ.
3. Mengontrol tekanan darah dalam batas normal
Pada fungsi ginjal yang rendah (tingkat kreatinin dalam darah yang
tinggi, atau pengeluaran kreatinin yang rendah) harus mengendalikan
tekanan darah dengan penghambat ACE ( Angiotensin Converting Enzyme
inhibitor) atau ARB (Angiotensin Receptor Blocker) harus termausk dalam
pengobatannya. Banyak orang membutuhkan dua atau lebih macam obat untuk
menahan tekanan darah dibawah 130/80 mmHg.
4. Mengontrol kolesterol darah
Tingkat kolesterol yang tinggi sebagai masalah yang sering pada gagal
ginjal dapat disebabkan oleh konsumsi makanan tinggi lemak. Kolesterol
dapat menumpuk pada dinding pembuluh darah sebelah dalam. Tumpukan ini
meningkatkan beban pada jantung dalam memompa darah melalui pembuluh dan
dapat mengakibatkan serangan jantung dan stroke. Lemak cukup yaitu,
20-30% dari kebutuhan energi total. Diutamakan lemak tidak jenuh ganda.
5. Meningkatkan Hb
Anemia terjadi karena darah tidak mempunyai cukup sel darah merah. Sel
ini adalah penting karena mereka membawa oksigen ke seluruh tubuh. Bila
anemia, gejala yang dirasakan adalah kelelahan dan kelihatan pucat.
Ginjal yang sehat membuat hormon erythropoietin (EPO), yang merangsang
tulang untuk membuat sel darah merah. Ginjal yang sakit mungkin tidka
mampu membuat EPO dalam jumlah yang cukup sehingga mungkin dibutuhkan
suntikan EPO.
6. Stop merokok
Merokok tidak hanya meningkatkan resiko penyakit ginjal, tetapi juga
meningkatkan kematian akibat stroke dan serangan janutng pada orang
dengan penyakit ginjal kronik. Sebaiknya mencoba berhenti merokok.
7. Penggunaan obat-obatan
Obat penawar rasa nyeri yang dapat memperburuk ginjal. Konsultasikan
dengan dokter untuk penggunaan obat dan jamu-jamuan. Vitamin cukup bila
perlu tambahan suplemen piridoksin, asam folat, vitamin C dan vitamin D.
8. Perlu pemeriksaan laboraturium berkala :
* Urin lengkap : albumin urin kuantitatif, kerusakan ginjal bila > 30
mg albumin per 1 g kreatinin. The American Diabetes Association (ADA)
dan The National Institutes of Health (NIH) menganjurkan pemeriksaan
albumin urin kepada penyandang diabetes melitus tipe 2 setiap tahun
sejak terdiagnosis, atau sejak tahun ke 5 terdiagnosis bagi penyandang
diabetes melitus tipe 1.
* Ureum dan kreatinin dalam darah
* Cystatin-C dalam darah : digunakan untuk mengetahui perkiraan /
estimasi Laju Filtrasi Glomerulus (eLFG) yakni berapa banyak darah yang
dapat disaring oleh glomerulus (unit penyaring ginjal) dalam satu menit.
Nilai eLFG ini mencerminkan fungsi ginjal. Ketika kadar Cystatin C
naik, berarti eLFG turun dan fungsi penyaringan pada glomerulus menurun,
begitu juga dengan fungsi ginjal. Seseorang dinyatakan menderita
penyakit ginjal jika eLFG kurang dari 60 mili per menit
* Gula darah
* Kolesterol total, LDL, HDL, Trigliserida dalam darah
9. Mengobati infeksi saluran kemih
10. Operasi batu saluran kemih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar