Sabtu, 09 Maret 2013

PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK)

1. Apa saya bisa sembuh dengan penyakit ini?

Bila gagal ginjal yang terjadi bersifat kronis biasanya tidak dapat disembuhkan, tetapi fungsi ginjal Anda dapat digantikan dengan beberapa terapi, sedemikian rupa sehingga anda dapat hidup yang “layak”, seperti cuci darah (hemodialisis), CAPD atau cangkok ginjal (transplantasi).

2. Kenapa ginjal saya bisa tidak berfungsi seperti ini?

Banyak hal yang dapat menyebabkan ginjal tidak berfungsi atau disebut gagal ginjal, antara lain diabetes, hipertensi, asam urat, batu ginjal, infeksi ginjal, kista atau tumor ginjal atau bisa juga kelainan anatomis dari lahir.

3. Apakah saya harus minum obat terus sepanjang hidup saya?

Obat yang diberikan pada pasien sesuai dengan gangguan yang terjadi di tubuh. Apabila gangguan itu bersifat kronis seperti hipertensi, penyakit jantung, gagal ginjal, dll, pemberian obat juga dilakukan dalam waktu lama (kronis). Pada keadaan gagal ginjal kronis, biasanya obat diberikan untuk mempertahankan keadaan kadar ureum dan kreatinin agar tidak lebih tinggi kadarnya di darah, selain obat juga diberikan aturan makan dengan kadar protein rendah.

4. Bagaimana saya mengatur makanan saya?

Secara umum, makanan harus cukup kalori, rendah garam, protein secukupnya (1 gr/ per kilo berat-badan), minum kira-kira 800-1000 cc ditambah jumlah urin per 24 jam.

5. Makanan apa saja yang boleh saya makan?

Pengaturan makanan terutama ditujukan untuk menjaga supaya ureum dan kreatinin tidak semakin meningkat cepat dengan makanan rendah protein, terutama protein hewani. Mengurangi makanan yang mengandung tinggi garam untuk mengurangi hipertensi dan mencegah penimbunan cairan di tubuh.

6. Apa saja yang saya tidak boleh makan?

Makanan yang terlalu banyak mengandung garam, obat-obatan harus dikonsultasikan dulu pada dokter, jamu-jamuan. Sebaiknya sebelum mengkonsumsi diperhatikan apakah akan menganggu fungsi ginjal/kesehatan secara umum.

7. Kenapa tubuh saya lemas terus, tidak bertenaga, tidak nafsu makan dan selalu mual/ muntah?

Keluhan itu disebabkan karena meningkatnya ampas sisa metabolisme, yaitu ureum dan kreatinin yang beredar dalam darah dan tidak bisa keluar dari tubuh. Kadar ureum dan kreatinin yang meningkat tersebut dapat merangsang produksi asam lambung, sehingga menyebabkan keluhan seperti sakit maag (gastritis), yaitu mual, muntah, perih ulu hati, kembung dan tidak nafsu makan. Karena asupan makan yang kurang maka dengan sendirinya kalori untuk membuat energipun juga terbatas, akibatnya produksi sel darah merah menurun. keadaan itu dapat juga menyebabkan tubuh jadi lemas dan tidak bertenaga.

8. Gejala apa yang harus diperhatikan, yang merupakan tanda-tanda bahaya dari penyakit ini?

Mual, nyeri ulu hati, muntah darah, berak berwarna hitam, sesak nafas, kesadaran menurun, kejang-kejang dan anggota badan menjadi lemas/lumpuh.

9. Apa saya masih boleh bekerja?

Dapat, tapi harus disesuaikan dengan kemampuan fisik apakah setelah bekerja secara umum kondisi badan tetap baik.

10. Penyakit apa saja yang dapat menyebabkan PGK?

Diabetes melitus merupakan penyebab tersering PGK yang akhirnya membutuhkan dialisis, walaupun di Indonesia penyakit glomerular (peradangan ginjal) masih merupakan penyebab utama. Penyakit ginjal obstruksi-infeksi misalnya akibat batu dan infeksi saluran kemih yang terjadi secara berulang dapat pula berkembang menjadi PGK. Hipertensi, penggunaan obat atau zat lain yang toksik pada ginjal secara terus menerus dan penyakit sistemik seperti penyakit lupus dapat pula menyebabkan PGK.

11. Apakah PGK dapat disembuhkan?

Pada PGK yang sudah disertai penurunan fungsi ginjal berarti kedua ginjal sudah ikut terlibat. Biasanya kalau hanya satu ginjal yang terkena dan ginjal yang lain masih normal maka hasil pemeriksaan tes fungsi ginjal masih dalam batas normal.

12. Pada PGK ginjal mana yang terkena?

Sampai saat ini tidak ada obat khusus yang dapat memperbaiki fungsi ginjal. Pengobatan ditujukan untuk mengatasi atau mengobati penyakit yang dapat mempercepat progresivitas PGK (seperti hipertensi, diabetes, dll), menghindari konsumsi obat atau zat lain yang dapat mengganggu fungsi ginjal (misalnya seperti obat pereda sakit atau nyeri).

13. Apakah ada obat yang khusus memperbaiki fungsi ginjal?

Pasien PGK dapat hidup seperti biasa dengan memperhatikan berberapa hal seperti kontrol teratur dan mengikuti anjuran pengobatan baik dari dokter, ahli gizi yang mengatur pola makan, dan menghindari obat atau zat yang kemungkinan dapat, memperburuk fungsi ginjal.

14. Apa yang harus dilakukan pasien PGK?

PGK adalah penyakit yang progresif dan pada umumnya fungsi ginjal tidak pulih kembali. Pengobatan pada PGK dimaksudkan untuk menghambat progresivitas penyakitnya, karena kalau tidak diobati maka PGK akan berkembang mencapai stadium Gagal Ginjal yang akan membutuhkan dialisis.

15. My brother last month check the urine and blood then the result: Kreatinin = 2.3 (normal 0.7 – 1.2); Kreatinin clearance 39 (normal 97 – 137). How about his kidney? Can the kreatinin will normal again?

Kreatinin yang 2,3 mg/dl ini berarti sudah ada gangguan faal ginjal yang cukup besar, kreatinin clearance yang 39 ml/min adalah kalkulasi dari darah dan air kemih, diperhitungkan bahwa faal ginjal sudah turun sampai 40 % ( mustinya 100 %).
Kami tidak dapat menentukan apakah faal ginjal ini dapat normal kembali, ini bergantung dari penyebabnya/ penyakit ginjal apa yang diderita.
Sangat perlu dikonsultasi ahli ginjal dan hipertensi.
sumber: Dr. Surachno, ahli penyakit dalam, SGH, Amsterdam

16. Ibu saya pasien gagal ginjal. Saya minta penjelasan tentang Hemodialisis (HD) dan Cangkok ginjal.

HD harus dilakukan seminggu 2 x secara teratur tanpa boleh dilewatkan satu hari pun. HD hanya merupakan pengobatan pengganti ginjal yang sudah tak berfungsi sama sekali (kedua-duanya) sehingga bukan pengobatan untuk menyembuhkan sakit ginjal. apabila tak di HD maka seseorang akan jatuh kembali kedalam gagal ginjal yang berakibat mual muntah hebat, perdarahan, kejang-kejang dan koma bahkan kematian. Sehingga harus secara teratur dilaksanakannya.
Cangkok ginjal dapat dilakukan di Indonesia dengan syarat donornya adalah keluarga yang sehat dan memiliki golongan darah yang sama dengan ibu. biaya sekitar 200 juta dan setelah dilakkan ibu masih harus minum obat secara teratur seumur hidup dengan biaya 4-5 juta perbulan. Biaya mahal tetapi kualitas ibu lebih baik dari pada harus menjalani HD seminggu 2 x.
sumber: Dr. Rubin, SpPD, Bandung

17. Ibu saya sedang mengalami masalah kesehatan dengan kurang berfungsinya ginjal dengan baik. Hal ini sudah dimulai sejak mengalami diabetes kronis dan hipertensi 10 tahun lalu.
Data yg bisa saya sampaikan tentang Ibu:
- Gula Darah (sebelum dan sesudah makan) sangat labil.
- Tensi darah 200/110
- Ureum 200
- Kreatinin 6,9
- Golongan Darah O, rhesus +
Pertanyaan saya :
1. Apakah pengobatan dengan Dialisis adalah satu-satunya cara untuk mengembalikan fungsi ginjal?
2. Apakah proses dialisis bisa digantikan dengan transfusi darah baru ke dalam tubuh dan membuang darah lama dari tubuh? Jika memungkinkan bagaimana prosedurnya dan apakah cara ini lazim dan aman?


A. Kelihatannya memang ibu anda sudah mengalami gagal ginjal yang berat oleh karena menderita diabetes dan tekanan darah tinggi.
Ganti darah tidak ada gunanya sama sekali. Satu-satunya adalah dialisa untuk memperpanjang umur ibu anda. Transplantasi tergantung umur ibu anda dan hal hal kesehatan lainnya, disamping biaya yang cukup tinggi.
sumber: Dr. Surachno, ahli penyakit dalam, SGH, Amsterdam
B. Tampaknya ibu saudara sudah mengalami gagal ginjal terminal akibat DM dan Hipertensi, sehingga memerlukan hemodialisis rutin seminggu 2-3 kali. Apalagi pada pasien DM harus lebih dini dilakukan oleh karena komplikasi dimasa mendatang seperti serangan jantung, stroke dan kelainan pembuluh darah tepi di kaki akan memburuk dan menimbulkan masalah baru yang cukup mengancam jiwa.
Saran saya hemodialisis harus dilakukamn, kalau memiliki donor ginjal dari keluarga sendiri dan biaya memadai Transplantasi adalah pilihan terbaiknya. Jangan lupa hipertensi dan DMnya harus dikelola secara baik dengan cara diet yang ketat dan obat obatan terutama untuk DM sudah mememerlukan suntikan insulin. mudah mudahan info ini dapat menjelaskan pertanyaan saudara. Mengenai transfusi darah tidak ada tempatnya pada penyakit yang diderita ibu dan tka akan memperpaiki fungsi ginjalnya, transfusi darah hanya dilakukan pada pasien gagal ginjal yang hemoglobin darahnya dibawah 7. tetapi saat ini banyak obat yang dapat memacu kenaikan hemoglobin seperti EPO tapi tak makan memperbaiki keadaan ginjalnya.
sumber: Dr. Rubin, SpPD, Bandung

18. Kesalahan diri sendiri?

Saya akan memulai cerita ini sejak saya bersekolah di SMP (junior high school/1993), awal saya mengalami gangguan fungsi ginjal. Gejala awalnya yaitu saya sering sakit perut yang tiba-tiba dan tidak diketahui sebabnya, sakit perut itu sering kali kambuh dan berulang kali saya kontrol ke dokter tetapi tidak kunjung sembuh.
Kemudian Kelas 1 SMA (senior high school/tahun 1995), gangguan pada ginjal saya mulai menampakkan gejala yang kuat, yaitu urine saya merah karena bercampur dengan darah dan rasanya sangat sakit, kemudian saya dirawat di RS dan dirawat selama ±3 minggu.
Setelah keluar dari RS saya tidak pernah kontrol ke dokter (sebenarnya saya tidak mau kontrol, karena saya takut dokter dan saya sangat takut jarum), mungkin itu juga salah satu penyebab gagal ginjal saya yang sekarang.
Pada saat kuliah (tahun 1997) kehidupan saya tidak teratur, tidak teratur dalam banyak hal, seperti kebiasaan makan yang tidak sehat, kurang minum, olahraga yang tidak mengenal waktu, dan saya sering tidur larut malam, hal ini disebabkan oleh kehidupan sosial saya pada waktu itu yang masih kuliah, mengalami kebebasan karena jauh dari pengawasan orang tua.
Pada akhir tahun 1999, saya mengalami sakit kepala yang berat, muntah-muntah dan tekanan darah tinggi, kemudian setelah cek darah saya dinyatakan mengalami gagal ginjal akut, karena kondisi tubuh saya yang terus memburuk, maka pada tanggal 29 Januari 2000 saya harus melakukan cuci darah.
Saat cuci darah adalah masa yang sangat kelam bagi saya, saya sangat sedih, kemudian saya sering melihat kepada kehidupan saya yang lalu. Saat itu saya sering menyalahkan diri sendiri, kenapa saya bisa sampai sakit seperti ini.
Dari riwayat hidup anda saya dapat menentukan diagnosa penyakit ginjal anda dari awal mulanya yaitu yang kita namakan Morbus Berger atau IgA nephropathy. Penyakit ini pada permulaan tidak begitu mengganggu faal ginjal tetapi dalam beberapa tahun penyakit ini dapat kambuh dan mengakibatkan gangguan faal ginjal yang berat sehingga harus dialisa.
Perlu diketahui bahwa penyakit ini tidak ada obatnya sama sekali dan berjalan secara otonom; gaya hidup tidak ada pengaruh sama sekali, jadi janganlah menyalahkan diri sendiri atas nasib yang kurang baik ini.
sumber: Dr. Surachno, ahli penyakit dalam, SGH, Amsterdam

19. Bagaimana mengontrol minum?

Saya punya pengalaman yang sangat berguna bagi sesama pasien yang kesulitan mengontrol minum, yaitu dengan mengganti air minum dengan mengkonsumi agar-agar, termasu ketika meminum obat.
Ibu Sri, Bandung; sumber: Buletin Bina Ginjal, Bandung

20. Apakah penyebab gatal dan apakah harus dilakukan?

Gatal adalah kondisi yang sangat menjengkelkan pada pasien HD. Penyebab gatal antara lain faktor uremik, kelebihan alumunium, phospat, histamine serta kondisi klinis lainnya seperti xerosis kulit dan kekurangan zat besi.
Interaksi antara selang dengan darah, serta penyesuaian dengan membrane dialiser juga bisa menjadi pemicu timbulnya gatal tersebut. Selain itu kadar ureum tinggi serta tindakan HD dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan timbul keinginan untuk menggaruk, sehingga dapat menimbulkan masalah lain seperti luka dan infeksi pada kulit.
Beberapa langkah dalam mengatasi gatal tersebut diantaranya adalah menggunakan dialiser yang mudah menyesuaikan dengan darah dan menjaga kebersihan lingkungan, agar mencegah penyebab bawaan dari organisme yang tidak dikenal. Penggunaan antihistamin dapat mengurangi keinginan untuk menggaruk. Untuk mengatasi kekeringan pada kulit dapat digunakan salep/body lotion yang cukup efektif untuk mengontrol rasa gatal walaupun tidak sepenuhnya. Selain itu, ada juga terapi dengan menggunakan irradiasi Ultraviolet-B yang kadang cukup berhasil (sciencelinks.jp.com, www.sjkdt.org).
sumber: Buletin Bina Ginjal edisi 14, Bandung

1 komentar:

  1. ####################################
    (RALAT) mohon maaf sblmya sya mau donor ginjal gol darah AB+ domisili malang 34 thn hp 081 333 851 444
    ##############################

    BalasHapus