1. Apa saya bisa sembuh dengan penyakit ini?
Bila gagal ginjal yang terjadi bersifat kronis biasanya tidak dapat
disembuhkan, tetapi fungsi ginjal Anda dapat digantikan dengan beberapa
terapi, sedemikian rupa sehingga anda dapat hidup yang “layak”, seperti
cuci darah (hemodialisis), CAPD atau cangkok ginjal (transplantasi).
2. Kenapa ginjal saya bisa tidak berfungsi seperti ini?
Banyak hal yang dapat menyebabkan ginjal tidak berfungsi atau disebut
gagal ginjal, antara lain diabetes, hipertensi, asam urat, batu ginjal,
infeksi ginjal, kista atau tumor ginjal atau bisa juga kelainan anatomis
dari lahir.
3. Apakah saya harus minum obat terus sepanjang hidup saya?
Obat yang diberikan pada pasien sesuai dengan gangguan yang terjadi di
tubuh. Apabila gangguan itu bersifat kronis seperti hipertensi, penyakit
jantung, gagal ginjal, dll, pemberian obat juga dilakukan dalam waktu
lama (kronis). Pada keadaan gagal ginjal kronis, biasanya obat diberikan
untuk mempertahankan keadaan kadar ureum dan kreatinin agar tidak lebih
tinggi kadarnya di darah, selain obat juga diberikan aturan makan
dengan kadar protein rendah.
4. Bagaimana saya mengatur makanan saya?
Secara umum, makanan harus cukup kalori, rendah garam, protein
secukupnya (1 gr/ per kilo berat-badan), minum kira-kira 800-1000 cc
ditambah jumlah urin per 24 jam.
5. Makanan apa saja yang boleh saya makan?
Pengaturan makanan terutama ditujukan untuk menjaga supaya ureum dan
kreatinin tidak semakin meningkat cepat dengan makanan rendah protein,
terutama protein hewani. Mengurangi makanan yang mengandung tinggi garam
untuk mengurangi hipertensi dan mencegah penimbunan cairan di tubuh.
6. Apa saja yang saya tidak boleh makan?
Makanan yang terlalu banyak mengandung garam, obat-obatan harus
dikonsultasikan dulu pada dokter, jamu-jamuan. Sebaiknya sebelum
mengkonsumsi diperhatikan apakah akan menganggu fungsi ginjal/kesehatan
secara umum.
7. Kenapa tubuh saya lemas terus, tidak bertenaga, tidak nafsu makan dan selalu mual/ muntah?
Keluhan itu disebabkan karena meningkatnya ampas sisa metabolisme, yaitu
ureum dan kreatinin yang beredar dalam darah dan tidak bisa keluar dari
tubuh. Kadar ureum dan kreatinin yang meningkat tersebut dapat
merangsang produksi asam lambung, sehingga menyebabkan keluhan seperti
sakit maag (gastritis), yaitu mual, muntah, perih ulu hati, kembung dan
tidak nafsu makan. Karena asupan makan yang kurang maka dengan
sendirinya kalori untuk membuat energipun juga terbatas, akibatnya
produksi sel darah merah menurun. keadaan itu dapat juga menyebabkan
tubuh jadi lemas dan tidak bertenaga.
8. Gejala apa yang harus diperhatikan, yang merupakan tanda-tanda bahaya dari penyakit ini?
Mual, nyeri ulu hati, muntah darah, berak berwarna hitam, sesak nafas,
kesadaran menurun, kejang-kejang dan anggota badan menjadi lemas/lumpuh.
9. Apa saya masih boleh bekerja?
Dapat, tapi harus disesuaikan dengan kemampuan fisik apakah setelah bekerja secara umum kondisi badan tetap baik.
10. Penyakit apa saja yang dapat menyebabkan PGK?
Diabetes melitus merupakan penyebab tersering PGK yang akhirnya
membutuhkan dialisis, walaupun di Indonesia penyakit glomerular
(peradangan ginjal) masih merupakan penyebab utama. Penyakit ginjal
obstruksi-infeksi misalnya akibat batu dan infeksi saluran kemih yang
terjadi secara berulang dapat pula berkembang menjadi PGK. Hipertensi,
penggunaan obat atau zat lain yang toksik pada ginjal secara terus
menerus dan penyakit sistemik seperti penyakit lupus dapat pula
menyebabkan PGK.
11. Apakah PGK dapat disembuhkan?
Pada PGK yang sudah disertai penurunan fungsi ginjal berarti kedua
ginjal sudah ikut terlibat. Biasanya kalau hanya satu ginjal yang
terkena dan ginjal yang lain masih normal maka hasil pemeriksaan tes
fungsi ginjal masih dalam batas normal.
12. Pada PGK ginjal mana yang terkena?
Sampai saat ini tidak ada obat khusus yang dapat memperbaiki fungsi
ginjal. Pengobatan ditujukan untuk mengatasi atau mengobati penyakit
yang dapat mempercepat progresivitas PGK (seperti hipertensi, diabetes,
dll), menghindari konsumsi obat atau zat lain yang dapat mengganggu
fungsi ginjal (misalnya seperti obat pereda sakit atau nyeri).
13. Apakah ada obat yang khusus memperbaiki fungsi ginjal?
Pasien PGK dapat hidup seperti biasa dengan memperhatikan berberapa hal
seperti kontrol teratur dan mengikuti anjuran pengobatan baik dari
dokter, ahli gizi yang mengatur pola makan, dan menghindari obat atau
zat yang kemungkinan dapat, memperburuk fungsi ginjal.
14. Apa yang harus dilakukan pasien PGK?
PGK adalah penyakit yang progresif dan pada umumnya fungsi ginjal tidak
pulih kembali. Pengobatan pada PGK dimaksudkan untuk menghambat
progresivitas penyakitnya, karena kalau tidak diobati maka PGK akan
berkembang mencapai stadium Gagal Ginjal yang akan membutuhkan dialisis.
15. My brother last month check the urine and blood then the
result: Kreatinin = 2.3 (normal 0.7 – 1.2); Kreatinin clearance 39
(normal 97 – 137). How about his kidney? Can the kreatinin will normal
again?
Kreatinin yang 2,3 mg/dl ini berarti sudah ada gangguan faal ginjal yang
cukup besar, kreatinin clearance yang 39 ml/min adalah kalkulasi dari
darah dan air kemih, diperhitungkan bahwa faal ginjal sudah turun sampai
40 % ( mustinya 100 %).
Kami tidak dapat menentukan apakah faal ginjal ini dapat normal kembali,
ini bergantung dari penyebabnya/ penyakit ginjal apa yang diderita.
Sangat perlu dikonsultasi ahli ginjal dan hipertensi.
sumber: Dr. Surachno, ahli penyakit dalam, SGH, Amsterdam
16. Ibu saya pasien gagal ginjal. Saya minta penjelasan tentang Hemodialisis (HD) dan Cangkok ginjal.
HD harus dilakukan seminggu 2 x secara teratur tanpa boleh dilewatkan
satu hari pun. HD hanya merupakan pengobatan pengganti ginjal yang sudah
tak berfungsi sama sekali (kedua-duanya) sehingga bukan pengobatan
untuk menyembuhkan sakit ginjal. apabila tak di HD maka seseorang akan
jatuh kembali kedalam gagal ginjal yang berakibat mual muntah hebat,
perdarahan, kejang-kejang dan koma bahkan kematian. Sehingga harus
secara teratur dilaksanakannya.
Cangkok ginjal dapat dilakukan di Indonesia dengan syarat donornya
adalah keluarga yang sehat dan memiliki golongan darah yang sama dengan
ibu. biaya sekitar 200 juta dan setelah dilakkan ibu masih harus minum
obat secara teratur seumur hidup dengan biaya 4-5 juta perbulan. Biaya
mahal tetapi kualitas ibu lebih baik dari pada harus menjalani HD
seminggu 2 x.
sumber: Dr. Rubin, SpPD, Bandung
17. Ibu saya sedang mengalami masalah kesehatan dengan kurang
berfungsinya ginjal dengan baik. Hal ini sudah dimulai sejak mengalami
diabetes kronis dan hipertensi 10 tahun lalu.
Data yg bisa saya sampaikan tentang Ibu:
- Gula Darah (sebelum dan sesudah makan) sangat labil.
- Tensi darah 200/110
- Ureum 200
- Kreatinin 6,9
- Golongan Darah O, rhesus +
Pertanyaan saya :
1. Apakah pengobatan dengan Dialisis adalah satu-satunya cara untuk mengembalikan fungsi ginjal?
2. Apakah proses dialisis bisa digantikan dengan transfusi darah baru ke
dalam tubuh dan membuang darah lama dari tubuh? Jika memungkinkan
bagaimana prosedurnya dan apakah cara ini lazim dan aman?
A. Kelihatannya memang ibu anda sudah mengalami gagal ginjal yang berat oleh karena menderita diabetes dan tekanan darah tinggi.
Ganti darah tidak ada gunanya sama sekali. Satu-satunya adalah dialisa
untuk memperpanjang umur ibu anda. Transplantasi tergantung umur ibu
anda dan hal hal kesehatan lainnya, disamping biaya yang cukup tinggi.
sumber: Dr. Surachno, ahli penyakit dalam, SGH, Amsterdam
B. Tampaknya ibu saudara sudah mengalami gagal ginjal terminal akibat DM
dan Hipertensi, sehingga memerlukan hemodialisis rutin seminggu 2-3
kali. Apalagi pada pasien DM harus lebih dini dilakukan oleh karena
komplikasi dimasa mendatang seperti serangan jantung, stroke dan
kelainan pembuluh darah tepi di kaki akan memburuk dan menimbulkan
masalah baru yang cukup mengancam jiwa.
Saran saya hemodialisis harus dilakukamn, kalau memiliki donor ginjal
dari keluarga sendiri dan biaya memadai Transplantasi adalah pilihan
terbaiknya. Jangan lupa hipertensi dan DMnya harus dikelola secara baik
dengan cara diet yang ketat dan obat obatan terutama untuk DM sudah
mememerlukan suntikan insulin. mudah mudahan info ini dapat menjelaskan
pertanyaan saudara. Mengenai transfusi darah tidak ada tempatnya pada
penyakit yang diderita ibu dan tka akan memperpaiki fungsi ginjalnya,
transfusi darah hanya dilakukan pada pasien gagal ginjal yang hemoglobin
darahnya dibawah 7. tetapi saat ini banyak obat yang dapat memacu
kenaikan hemoglobin seperti EPO tapi tak makan memperbaiki keadaan
ginjalnya.
sumber: Dr. Rubin, SpPD, Bandung
18. Kesalahan diri sendiri?
Saya akan memulai cerita ini sejak saya bersekolah di SMP (junior high
school/1993), awal saya mengalami gangguan fungsi ginjal. Gejala awalnya
yaitu saya sering sakit perut yang tiba-tiba dan tidak diketahui
sebabnya, sakit perut itu sering kali kambuh dan berulang kali saya
kontrol ke dokter tetapi tidak kunjung sembuh.
Kemudian Kelas 1 SMA (senior high school/tahun 1995), gangguan pada
ginjal saya mulai menampakkan gejala yang kuat, yaitu urine saya merah
karena bercampur dengan darah dan rasanya sangat sakit, kemudian saya
dirawat di RS dan dirawat selama ±3 minggu.
Setelah keluar dari RS saya tidak pernah kontrol ke dokter (sebenarnya
saya tidak mau kontrol, karena saya takut dokter dan saya sangat takut
jarum), mungkin itu juga salah satu penyebab gagal ginjal saya yang
sekarang.
Pada saat kuliah (tahun 1997) kehidupan saya tidak teratur, tidak
teratur dalam banyak hal, seperti kebiasaan makan yang tidak sehat,
kurang minum, olahraga yang tidak mengenal waktu, dan saya sering tidur
larut malam, hal ini disebabkan oleh kehidupan sosial saya pada waktu
itu yang masih kuliah, mengalami kebebasan karena jauh dari pengawasan
orang tua.
Pada akhir tahun 1999, saya mengalami sakit kepala yang berat,
muntah-muntah dan tekanan darah tinggi, kemudian setelah cek darah saya
dinyatakan mengalami gagal ginjal akut, karena kondisi tubuh saya yang
terus memburuk, maka pada tanggal 29 Januari 2000 saya harus melakukan
cuci darah.
Saat cuci darah adalah masa yang sangat kelam bagi saya, saya sangat
sedih, kemudian saya sering melihat kepada kehidupan saya yang lalu.
Saat itu saya sering menyalahkan diri sendiri, kenapa saya bisa sampai
sakit seperti ini.
Dari riwayat hidup anda saya dapat menentukan diagnosa penyakit ginjal
anda dari awal mulanya yaitu yang kita namakan Morbus Berger atau IgA
nephropathy. Penyakit ini pada permulaan tidak begitu mengganggu faal
ginjal tetapi dalam beberapa tahun penyakit ini dapat kambuh dan
mengakibatkan gangguan faal ginjal yang berat sehingga harus dialisa.
Perlu diketahui bahwa penyakit ini tidak ada obatnya sama sekali dan
berjalan secara otonom; gaya hidup tidak ada pengaruh sama sekali, jadi
janganlah menyalahkan diri sendiri atas nasib yang kurang baik ini.
sumber: Dr. Surachno, ahli penyakit dalam, SGH, Amsterdam
19. Bagaimana mengontrol minum?
Saya punya pengalaman yang sangat berguna bagi sesama pasien yang
kesulitan mengontrol minum, yaitu dengan mengganti air minum dengan
mengkonsumi agar-agar, termasu ketika meminum obat.
Ibu Sri, Bandung; sumber: Buletin Bina Ginjal, Bandung
20. Apakah penyebab gatal dan apakah harus dilakukan?
Gatal adalah kondisi yang sangat menjengkelkan pada pasien HD. Penyebab
gatal antara lain faktor uremik, kelebihan alumunium, phospat, histamine
serta kondisi klinis lainnya seperti xerosis kulit dan kekurangan zat
besi.
Interaksi antara selang dengan darah, serta penyesuaian dengan membrane
dialiser juga bisa menjadi pemicu timbulnya gatal tersebut. Selain itu
kadar ureum tinggi serta tindakan HD dapat menyebabkan kulit menjadi
kering dan timbul keinginan untuk menggaruk, sehingga dapat menimbulkan
masalah lain seperti luka dan infeksi pada kulit.
Beberapa langkah dalam mengatasi gatal tersebut diantaranya adalah
menggunakan dialiser yang mudah menyesuaikan dengan darah dan menjaga
kebersihan lingkungan, agar mencegah penyebab bawaan dari organisme yang
tidak dikenal. Penggunaan antihistamin dapat mengurangi keinginan untuk
menggaruk. Untuk mengatasi kekeringan pada kulit dapat digunakan
salep/body lotion yang cukup efektif untuk mengontrol rasa gatal
walaupun tidak sepenuhnya. Selain itu, ada juga terapi dengan
menggunakan irradiasi Ultraviolet-B yang kadang cukup berhasil
(sciencelinks.jp.com, www.sjkdt.org).
sumber: Buletin Bina Ginjal edisi 14, Bandung
####################################
BalasHapus(RALAT) mohon maaf sblmya sya mau donor ginjal gol darah AB+ domisili malang 34 thn hp 081 333 851 444
##############################